Senin, 05 Maret 2012

Bentara Pustaka: JURU TEMBANG DALAM NOVEL THE SINDEN

Halimah Munawir
Tidak sedikit karya fiksi Indonesia yang menghadirkan tokoh perempuan yang hidup di dalam kungkungan tradisi tertentu, berikut problematiknya terkait budaya patriarki yang dirasa tidak adil. Sebut saja sosok Nyai Ontosoroh dalam tetralogi Pramoedya Ananta Toer, kisah penari dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari, Sukreni Gadis Bali dari Panji Tisna, hingga pengarang-pengarang era kini semisal Saman dari Ayu Utami.

Pustaka Bentara kali ini mencoba membahas tentang novel The Sinden karya Halimah Munawir yang juga bercerita tentang Waranggana, sosok gadis juru tembang yang mumpuni. Si tokoh utama ini mengalami kehidupan yang terbilang tragis, di mana kepiawiannya menembang dan kecantikannya justru mengundang aneka peristiwa yang tak terduga, antara hendak dijadikan tumbal sebuah jembatan dan incaran sebagai istri kesekian dari para lelaki hidung belang.

Selain akan menguraikan kekuatan literer novel ini (diterbitkan Gramedia Pustaka Utama) dibahas pula perihal keberadaan perempuan dalam perspektif sastra dan kenyataan sosial selama ini. Sebagai pembicara tampil Halimah Munawir dan I Made Sujaya.


Halimah Munawir lahir di Cirebon, 18 Januari 1964. Sejak SMA aktif menulis dan kemudian terjun ke jurnalistik sambil menimba ilmu di Filsafat Driyarkara. Sejak menikah dan sampai anak kedua berusia 5 tahun, ia aktif di Harian Indonesia. Semasa mahasiswa tergabung dalam Kelompok Studi Proklamasi yang kerap mengadakan diskusi dan menerbitkan buku-buku perihal agama dan masalah-masalah pembangunan. Tahun 1988, bersama suami, Munawir Anwar, meluncurkan buku Success Story Nilasari dan menerbitkan buku Fotobiografi Mbok Berek (2006). The Sinden adalah novelnya yang pertama, diselesaikan serta diterbitkan tahun 2011.

I Made Sujaya mengajar di Fakultas Sastra Universitas Udayana dan IKIP PGRI Bali. Bekerja pula sebagai jurnalis di Harian Denpost. Pengamat sosial budaya dan kesenian Bali ini telah menerbitkan berbagai buku, antara lain Kuta Berdaya, Perkawinan Terlarang, Sepotong Nurani Kuta, dan sebagainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar