This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 6 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Kamis, 23 Februari 2012

Novel "NUN"

NUN, sebuah novel WHANNY DARMAWAN.
Cerita tentang kekalahan dan pemberontakan IBU KUNTHI pada stigmatisasi diirinya sebagai perempuan. Juga masa lalunya yang pernah hitam, ditagih oleh sempalan dagingnya terbuang di masa depan, SUTAGANGGA. Sementara SUTAGANGGA sendiri berusaha berontak dari keadaan identitas dirinya yang gelap. Ia meyakini bahwa dirinya ada untuk kepentingan dharma. Lain itu tidak. Maka apapun yang terjadi ia berpegang pada pemahaman hak dan wajib. Benarkah dharma mengenal hak dan wajib?

Omahkebon Publishing. Tebal 253 halaman. Sistem penjualan pesan-kirim (Delivery order). Rp 50.000 + ongkir (menyesuaikan tujuan). Kontak akunt Omah Kebon atau Whanny Darmawan.

Rabu, 15 Februari 2012

TARI POTREH KONENG

TARI POTREH KONENG
Tari ini merupakan tari kreasi dari anggota teater fataria, meskipun sepenuhnya tdk memiliki bakat Tari, hanya sedikit ada sisa bakat tari. akhirnya dengan semangat yang tersisa mereka latihan untuk menggarap dan menampilkan sebuah Tari. Tari ini merupakan tari pertama kalinya, mskpn sebelumnya pernah menggarap tari dengan menggabungkan dengan penggarapan pentas Teater. TARI POTREH KONENG ini dipentaskan di acara PENTAS STUDY dan DIES MAULIDIYAH TEater Fataria Tahun 2012.

LINK YOUTUBE TARI POTREH KONENG :

Minggu, 12 Februari 2012

PUISI DIQI

Sajak Rindu ke_7

Sayang,
Mendung semakin menebal
Setebal rinduku sederas arus
Dan sepertinya gerimis akan segera turun, serta gigil hatiku akan menemuimu dipenghujung subuh
Sembari menyuguhkan sajak rindu dimalam ketujuh

Sayang,
Mari heningkan hati
Meminta musim penghujan akan segara tiba
Karena setidaknya kau tahu rinduku selebat hujan sepanjang perjalanan musim

Gelegar Guntur itu
: rinduku bertalu

Pmk 18 sept 2011


KAU:

Dimataku kau bukan apapun
Bahkan kesejukan
Pun bara api pada tungku ibu dimasa lalu

;melainkan sesederhana mimpiku selama ini


Pmk 15 09 2011


REKAH

Segala anganku tak ubahnya kepingan asa dan sepotong kenangan saat kemarau menjelang
Lantaran slau auramu menelusup hingga celah kesadaranku

Hanya engkau yang mampu menjadikan titik itu menjadi garis terpanjang dalam hidupku
Bahkan jarak terjauh yang kau tunjuk, tampak jelas di hening matamu

_Sayu

Pmk 14 09 2011


SKETSA

Aku melihat biru telaga dikedalaman jernih retinamu
Mengajakku mengeja setiap helai aksara yang tertata serupa puisi
Ya,
Puisi rindu tanpa diksi
Akh,
Sebanarnya baitbait ini hanya pengatar saja bagi suatau yang yanga tak kau tahu adanya
Pada malam yang belm mampu terlampaui

Pmk 15 09 2011

SHIDDIQI merupakan ketua umum teater fataria 2011-2012 yang lahir di Sumenep sampai sekarang tetap aktif menulis karya sastra termasuk : Puisi, Naskah, Cerpen Dll.

NAAS-ER

NAAS-ER

NAAS-ER merupakan sebuah naskah tanpa dialog yang ditulis & digarap oleh GUGUK salah satu anggota teater fataria, Naskah ini memang mengisahkan sesuatu dalam diri manusia yang paling halus yaitu NURANI : Ketika segala kebajikan telah dimatikan berganti kebajikan yang semu. ketika rongga hati berganti ketidakpedulian,
Saling membenci lebih menjadi pilihan. Ketika apa yang dilakukan tidak lgi penuh dengan kebenaran, Tapi yang ada selalu penuh dengan pembenaran-pembenaran. dan kekeakuan yang semakin tinggi, lebih mementingkan diri sendiri untuk merasa yang paling lebih. dan orang antilegalis selalu secara diam-diam menyangkal dosa. Namun pada akhirnya terkadang mereka akan merindukan suara halus, samar-samar dalam dirinya yang akan membawa kepada kedamaian yang sebenarnya.

Meskipun hati nurani bukan hakim tertinggi di dalam prinsip moral, namun melakukan sesuatu yang melanggar hati nurani tetap suatu hal yang berbahaya.

Mengenai Ide Pengggarapannya Silahkan Download disini :
http://www.mediafire.com/?rb77c880rnd8jq5
Paswordnya : teara

Link Video Youtubenya disini :

Rabu, 08 Februari 2012

SEMIOTEXT

SEMIOTEXT (E) Pembicaraan di Los Angeles Seni Kontemporer
Semiotexte menampilkan tiga acara: David Wojnarowicz : Sejarah definitif lima atau enam tahun di sebelah timur lebih rendah samping percakapan dengan Sylvere Lotringer dan Jennifer Doyle; Chris Kraus, Ketika Seni Milik-pembacaan oleh Chris Kraus, dan Halsted Plays sendiri-a membaca dan skrining dengan artis dan pembuat film William E. Jones.

David Wojnarowicz: riwayat definitif lima atau enam tahun di sisi timur lebih rendah
13:00, Sabtu

Sylvere Lotringer dan Jennifer Doyle pada seniman David Wojnarowicz. Pada bulan Februari 1991, artis David Wojnarowicz (1954-1992) dan filsuf Sylvere Lotringer bertemu di sebuah apartemen Timur dipinjam Desa untuk melakukan dialog lama ditunggu-tunggu pada pekerjaan Wojnarowicz itu. Wojnarowicz kemudian pada puncak ketenaran sebagai antagonis sengit moral tentara salib Senator Jesse Helms-sebuah ketenaran yang Wojnarowicz bergantian memeluk dan ditolak. Sudah menderita tahap akhir AIDS, David melihat dialog dengan Lotringer sebagai kesempatan untuk meluruskan pada aspirasinya, sejarah pribadinya, dan pandangan politiknya.

Sylvère Lotringer adalah kritikus sastra dan teori budaya. Sebuah kontemporer muda dari Gilles Deleuze, Félix Guattari, Jean Baudrillard, Paulus Virilio dan Michel Foucault, ia paling dikenal karena teori sintesis Perancis dengan Amerika sastra, budaya dan arsitektur avant-garde gerakan melalui karyanya dengan Semiotext (e), dan untuk-Nya interpretasi dari teori Prancis dalam konteks abad ke-21.

Jennifer Doyle mengajarkan sastra Amerika, studi gender, dan studi visual. Dalam buku Sex Objek nya: Seni dan Dialektika of Desire (Minnesota, 2006), Doyle menunjukkan bagaimana pernyataan bahwa sebuah karya seni adalah "tentang seks" mengungkapkan sangat sedikit tentang pekerjaan, artis, atau penonton.

Chris Kraus, Ketika Seni Milik
14:00, Sabtu

Chris Kraus akan membaca dari 2011 bukunya MANA ART MILIK, yang meneliti perusahaan artistik terbaru yang merebut kembali penggunaan waktu hidup sebagai suatu material. Memperluas argumen dimulai dalam buku sebelumnya nya, VIDEO HIJAU, Kraus berpendapat bahwa "dunia seni yang menarik hanya sejauh yang mencerminkan dunia yang lebih besar di luarnya." Review Buku Glasgow menggambarkan MANA ART MILIK sebagai "hasutan untuk menemukan seni, untuk membaca dengan cara yang heroik, dan untuk menciptakan sejenak;" Bookforum memuji nya "tersembunyi teoritis poeticism dan menakutkan." "Dalam MANA MILIK ART," Alina Astrova menulis, "teori seni menjadi filsafat politik ... cara menetapkan suatu cara hidup di luar konvensi kapitalis."

Chris Kraus adalah penulis empat novel dan dua buku esai seni. Penerima Award Mather Frank di Kritik Seni dan seni Warhol Yayasan menulis hibah, dia telah digambarkan oleh Holland Cotter di New York Times sebagai "salah satu penulis kami cerdas dan asli tentang seni dan budaya."

Halsted Dimainkan Sendiri
15:00, Sabtu

Semiotext (e) menyajikan seniman ternama dan pembuat film William E. Jones yang akan membaca bagian pilih dari buku barunya, Halsted Plays sendiri. Dia juga akan menyaring segmen LA Plays Hakikat: ". Informasi baru bagi saya" sebuah, eksplisit secara seksual otobiografi, film eksperimental yang meninggalkan New York skrining bahkan Salvador Dalí berulang kali bergumam Halsted, seorang pembuat film otodidak, ditembak film selama tiga tahun di Los Angeles sekarang-lenyap, sebuah kota sekaligus pedesaan dan curang. Dalam Halsted Plays sendiri, Jones mendokumentasikan usahanya untuk menangkap personas publik dan swasta sulit dipahami Halsted-untuk membidik pada identitas penuh dengan kontradiksi.

William E. Jones adalah seorang seniman dan pembuat film yang mengajar sejarah film di College Art Center of Design di Pasadena. Dia telah membuat dua film panjang eksperimental, Massillon (1991) dan Selesai (1997), video pendek, termasuk Kejatuhan Komunisme sebagai Dilihat dari Pornografi Gay (1998), film dokumenter panjang fitur Is It Really Jadi Aneh? (2004), dan instalasi banyak video. Film dan video adalah subjek Retrospektif di Tate Modern, London, pada tahun 2005, dan pada Anthology Arsip Film, New York, pada tahun 2010.

Semiotext (e) dikenal diperkenalkan teori Prancis untuk pembaca Amerika telah menjadi salah satu penekanan yang paling berpengaruh di Amerika independen sejak didirikan lebih dari tiga dekade lalu.

sumber : http://artlosangelesfair.com/pressitem-59

Jumat, 03 Februari 2012

Naskah-Naskah TEATER FATARIA



TEATER FATARIA dalam proses penggarapan teaternya kebanyakan menggunakan Naskah-Naskah yang ditulis oleh anggota-anggotanya sendiri, dalam proses penggarapan Teater Teater Fataria memang jarang menggunakan Naskah-Naskah yang sudah ada atau Naskah yang ditulis oleh Orang lain, tapi bukan berarti tidak pernah mementaskan Naskah Orang lain. Hal ini karena Teater Fataria lebih ingin Memaksimal Potensi Kader-kadernya Agar tetap berusaha menulis Naskah yang ditulis sendiri. Dalam Pembuatan Naskah-naskah yang ditulis oleh anggota-anggotanya tidak lepas dari Kajian RUTINITAS Tentang Pembuatan NASKAH agar supaya naskah yang ditulis tidak asal-asalan & tidak memuat makna di dalamnya, karena kami bertujuan agar Naskah-Naskah yang ditulis memuat ide-ide kreatif, temuan-temuan Konflik yang terjadi disekitar dengan Referensi yang ada sehingga memberikan ruang APRESIASI KREATIF kepada Audien & para Penikmat seni.

Adapun NASKAH-NASKAH TEATER DIBAWAH INI merupakan naskah-naskah yang ditulis oleh beberapa anggota teater fataria :
1. Naskah "PENGEMBARA ANASIR" ditulis : Mulyadi CHINGHONG


Pengembara cinta yang berlumut di samudra berlayar dengan kapal Kencana utuk menyingkap tabir-tabir raksasa pada diri manusia dengan perenungan anashir (unsur-unsur manusia), sekaligus memperkenalkan manusia yang api, manusia yang air, manusia yang angin, dan manusia yang tanah, harapan cinta hadir dengan kebijaksanaan pada manusia yang latif. Sebab manusia sempurna adalah manusia yang unsur di tubuhnya dalam keadaan seimbang, yaitu angin, api, air dan tanah Dalam kondisi labil, baru manusia dapat mencoba untuk belajar spiritual dengan baik. Namun ketidakpahaman manusia menyebabkan banyak yang terjerumus untuk mencari kekuatan (bukan spiritual), tentu sangat berbeda. Tujuan seperti itu akhirnya dapat menimbulkan ego. Lambat laun dapat mencelakakan orang lain dan diri sendiri. Mengapa belajar kesaktian dapat membelokan arah / tujuan hidup? Karena manusia dapat belajar kesaktian bila unsur pada tubuhnya menjadi tidak seimbang, ini yang cukup sakral perlu ditelaah ulang bagi orang yang ingin tahu.
contoh : manusia dapat mematahkan/membengkokkan besi, karena unsur api di tubuhnya ditingkatkan. Namun apa yang terjadi? Bila (unsur) di tubuhnya menjadi tidak seimbang. Tentu akan sulit untuk berada dalam kondisi 'manusia'. Sehingga sulit untuk terhubung dengan Tuhan.
DOWNLOAD NASKAHNYA DISINI :
http://www.mediafire.com/?2m2e3w7p7sgbp2c
Pasword Mediafire : teara

2. Naskah "LUKA" ditulis Hady Francesca


Luka adalah sebuah nama yang selalu menghantui seseorang yang kadang membuatnya tersenyum kadang pula bisa membwa ke duania mimpi yang semakin jauh meninggalakan alam kesadarannya… sudah banyak cara dilakukan untuk menaklukkan luka namun lagi-lagi luka selicin belut yang sulit dikuasai… latas bagaimana cara membutnya yakin luka yang bisa membutanya bernafas lebih lama… apakah dengan cara memaksakan sebuah cinta yang memang sulit dipaksakan… apakah dengan segala perjuangannya bisa menguasai luka dan tak meluakai rasa…? Pertunujukan ini yang akan menjawabnya…?
DOWNLOAD LENGKAP NASKAHNYA DISINI :
http://www.mediafire.com/?v5y674243dhra0k
Pasword Mediafire : teara

3. Naskah "SIAL" ditulis MAWARDI
Kerlip mata malammu, jumpalitan jatuh ke cahaya mukaku. Kita memang tak saling bersama, sebab ruang tempat aku duduk di balik meja melihat cakrawala, begitu jauhpada batas dimensimu. Disini telentang sendiri, menatapmu, pendal-pendal kristal bertabur, yang indah karena berserakan, kerlipnya, jumpalitan bintang-bintang di sana, aku menakar batas akhir kemampuanku, menjangkau sumbercahaya.
DOWNLOAD NASKAH LENGKAPNYA DISINI :
http://www.mediafire.com/?v5jh4ba44q9g7k2
Pasword mediafire : teara

Download NASKAH TEATER GRATIS



Salah satu ciri teater modern adalah digunakannya naskah yang merupakan bentuk tertulis dari cerita drama yang baru akan menjadi karya teater setelah divisualisasikan kedalam pementasan. Naskah teater pada dasarnya adalah karya sastra dengan media bahasa kata. Mementaskan drama berdasarkan naskah drama berarti memindahkan karya seni dari media bahasa kata ke media bahasa pentas. Dalam visualisasi tersebut karya sastra kemudian berubah esensinya menjadi karya teater. Pada saat transformasi inilah karya sastra bersinggungan dengan komponen-komponen teater, yaitu sutradara, pemain, dan tata artistik.
Naskah lakon sebagaimana karya sastra lain, pada dasarnya mempunyai struktur yang jelas, yaitu tema, plot, setting, dan tokoh. Akan tetapi, naskah lakon yang khusus dipersiapkan untuk dipentaskan mempunyai struktur lain yang spesifik. Struktur ini pertama kali di rumuskan oleh Aristoteles yang membagi menjadi lima bagian besar, yaitu eksposisi (pemaparan), komplikasi, klimaks, anti klimaks atau resolusi, dan konklusi (catastrope). Kelima bagian tersebut pada perkembangan kemudian tidak diterapkan secara kaku, tetapi lebih bersifat fungsionalistik.

1. Naskah "AENG" Putu Wijaya
http://www.mediafire.com/?ybl2ewbu58n3b83
2. Naskah "ANAK SIHIR" Juslifar M Junus
http://www.mediafire.com/?0ka4h83uqv57cpk
3. Naskah "ARWAH-ARWAH" W.B. YEATS terjemahan Suyatna Anirun
http://www.mediafire.com/?av64rljd5ft573p
4. Naskah "BADAI SEPANJANG MALAM" Max Arifin
http://www.mediafire.com/?556zepmaqmmdd7z
5. NASKAH "BALADA SAHDI- SAHDIA" Max Arifin
http://www.mediafire.com/?grtoraxfah18is9
6. NASKAH "BARA (embers)" Samuel Beckett (terjemahan)
http://www.mediafire.com/?3df4jywjno8zhwd
7. DLL

MENGENAI LINK LENGKAP DOWNLOAD KOLEKSI NASKAH-NASKAH TEATER DISINI :
http://www.mediafire.com/?8kt81oh8mmm99

Naskah Monolog PUTU WIJAYA

T R I K
Putu Wijaya
Ada wartawan, entah karena kurang sumber berita, entah karena halaman korannya kurang iklan, entah karena mau cari gara-gara, supaya bisa merebut perhatian pembaca, mencegatku ketika pulang dan bertanya:
Ada kabar burung, apa betul Ente tidak bangga lagi menjadi orang Indonesia?
Tidak menunggu lagi dia mengulang pertanyaannya, aku jawab secara jantan: tidak! Dan ketika dia mengulangi pertanyaannya untuk meyakinkan aku, apa sebenarnya inti dari yang ditanyakannya, aku tak menunggu lagi dia komplit bicara. Langsung saja kusergap: tidak, tidak dan tidak! Wartawan itu manggut-manggut sambil tersenyum. Nampaknya jawaban itu benar-benar memuaskannya. Sebab sesudah itu dia tidak bertanya lagi. Tanganku dijabat dan diguncang-guncangnya, sambil berbisik:
Dari semua orang yang sudah aku wawancarai, hanya kau yang bisa menjawab dengan cepat, sederhana tetapi jelas. Yang lain berpikir dululama, seringkali menyanyi ke Barat ke Timur, mengutip berbagai ucapan orang lain, lalu menjelaskan sejarah, antropologi, sosiologi, psikologi, filsafat, tetapi akhirnya mengembalikan pertanyaan itu kepadaku: Pendapat Anda sendiri bagaimana?

LINK DOWNLOADNYA DISINI :
http://www.mediafire.com/?oachrro2i123j21

Naskah Monolog AGUS NOOR

SARIMIN
Agus Noor
Senang sekali saya bisa ketemu Saudara semua. Ini kesempatan langka, bertemu dalam peristiwa budaya. Anda mau datang nonton pertunjukan ini saja sudah berarti menghargai peristiwa budaya, ya kan?! Hanya orang-orang yang berbudaya yang mau nonton peristiwa budaya. Jadi, bersyukurlah, kalau malam ini Anda merasa ge-er sebagai orang yang berbudaya. Soalnya, di negeri ini, manusia yang masuk dalam kategori manusia berbudaya itu lumayan tidak banyak. Jadi manusia berbudaya itu agak sama dengan badak bercula. Sama-sama langka.

Nah, salah satu ciri penonton berbudaya itu kalau nonton pertunjukan, selalu mematikan handphone. Ayo sekarang, silakan men-non atifkan-kan HP Anda, sambil berimajinasi seakan-akan Anda itu Presiden yang sedang men-non aktif-kan menteri Anda. Atau kalau selama ini Saudara punya bakat dan naluri membunuh, silakan diekspresikan bakat membunuh Saudara dengan cara membunuh handphone masing-masing.

Nanti, selama pertunjukan, juga dilarang memotret pakai lampu kilat. Nanti ndak jantung saya kaget. Di dalam gedung ini juga dilarang makan, minum atau merokok…. kecuali pemainnya.

Malam ini, saya akan bercerita tentang Sarimin. Perlu Anda ketahui, nama Sarimin ini bukanlah nama asli. Tapi nama paraban. Nama panggilan. Nama aslinya sendiri sebenarnya cukup keren: Butet Kartaredjasa..1 Mungkin nama ini kurang membawa berkah. Meski pun ada juga lho orang yang memakai nama Butet Kartaredjasa, lah kok nasibnya malah mujur: tersesat jadi Raja Monolog. Atau istilah yang lebih populisnya: pengecer jasa cangkem.

LINK DOWNLOADNYA DISINI :
http://www.mediafire.com/?tcq663v62j6x52h

Naskah Monolog

KORUPTOR BUDIMAN
SEORANG koruptor kakap mendadak muncul di kantor peradilan. Ia menyerahkan diri minta ditangkap. Beberapa petugas jaga – yang sebagian lagi ngobrol sambil nonton telenovela di televisi, dan sebagian lagi asyik main domino – langsung tergeragap kaget.
‘’Tolong tangkap saya,’’ koruptor ternama itu kembali bicara sambil mengulurkan kedua tangannya seolah-olah minta diborgol. Para petugas jadi langsung gemeteran. Apa tidak salah? ‘’Saya ingin jadi koruptor yang baik dan benar,’’ kata koruptor itu, sambil memandangi para petugas yang terheran-heran - juga agak ketakutan.
Tentu saja peristiwa itu langsung jadi berita besar. Puluhan wartawan segera mengerubungi sang koruptor. Dan koruptor itu pun langsung memberikan pernyataan-pernyataannya.
‘’Saya ingin memberi contoh kepada rekan-rekan koruptor lain, tak baik melarikan diri. Lebih baik duduk tenang di pengadilan. Kalau pingin sembunyi, bukankah persembunyian paling aman bagi koruptor justru ada di pengadilan. Kita nggak bakalan diperlakukan macam maling ayam. Paling ditanyai sedikit-sedikit basa-basi minta bagian hasil korupsi. Tak ada ruginya kalau kita berbagai rezeki sama hakim jaksa polisi. Anggap saja zakat buat mereka. Toh itu juga bukan uang kita.’’
Sejenak ia tersenyum, ketika kamera meng-close up wajahnya.
‘’Makanya saya di sini, minta diadili. Saya tak hendak membantah. Itu urusan para pengacara saya, karena untuk itulah mereka dibayar: membuat saya kelihatan tak bersalah.’’
‘’Jadi bapak tidak akan membantah kalau Bapak koruptor kakap?’’ cecar wartawan.
“Saya hanya ingin meluruskan anggapan keliru, yang menyatakan koruptor macam saya tak lebih benalu bangsa tak berguna. Koruptor macam saya jelas aset bangsa. Kamilah yang menggerakkan roda perekonomian. Dengan korupsi uang jadi terdistribusi. Terjadi pemerataan. Seperti pembangunan, korupsi juga terjadi di segala bidang. Kami tak pernah menikmati buat sendiri. Kami ikut nyumbang pembangunan rumah ibadah, menyantuni anak yatim, membantu korban bencana, menyokong olahraga, iuran tujuhbelasan. Banyak. Karena sebagai koruptor yang baik, kami tahu cara mengelabui. Dengan berbuat baik, kami menjadi dihormati. Duduk di depan bila ada hajatan, dan diminta bicara di pengajian.’’

LINK DOWNLOADNYA DISINI :
http://www.mediafire.com/?e6fr6gmzvyi8c55

Naskah Monolog IKUN SRI KUNCORO

IBU KITA RAMINTEN
Diangkat dari novel karya Muhamad Ali
Yang aku bayangkan adalah ruang pengadilan. Tapi ruang ini sekaligus juga harus hadir secara simbolik sebagai sebuah kungkungan, yang dengan itu berarti ia juga menindas, entah sebagai sebuah sistem (termasuk tata nilai, di sini) atau sesuatu hal yang lain yang muaranya pada konstruksi sosial.

Maka, bayangannya adalah pilar-pilar tiang dengan berbagai ukuran yang secara kompositif memberi efek visual menekan karena stage dalam pembayangannya hanya berisi sebuah tempat duduk terdakwa (Raminten), maka tiang-tiang ini harus dipermainkan dengan cahaya yang memberi aksentuasi atas suasana monolog Raminten. Jika ditemdukan ikon lain yang lebih menggugah tentu itu yang diharapkan.

Andai potensi teaternya mampu, yang aku bayangkan dari teater ini hanyalah teater auditif: sebuah rangkaian irama bunyi yang memukau (membuat penonton betah) yang muncul dari wilayah tekanik ucapan dan ilustrasi musik. Sehingga, Raminten tidak perlu beranjak dari kursi terdakwanya untuk sebuah spektakel yang lain.

Tetapi sejujurnya saya juga tak mengelak, andai prosesi latihan, proses penciptaan teater yang sesungguhnya memberikan penawaran lain yang sering tak terduga dan tak dibayangkan pada awalnya. Karena, sebenarnya, di situlah letak keajaiban teater.

"Panggung itu gelap, ketika lamat-lamat detak sepatu membentur ubin hadir semakin nyata dan berselah-selih dengan suara “ngremo” antara bunyi gamelan dan tembang, juga dentam besi dari gembok dan kerangkeng penjara. Sampai suasana menjadi".

LINK DOWNLOADNYA DISINI :
http://www.mediafire.com/?weci75jirovguor

Naskah Monolog RAHMAN SABUR

TOPENG
Wajah kita adalah topeng-topeng
Semua wajah bertopeng
Topengku dan topengmu saling menterjemahkan isyarat
Ayo! Siapa diantara kita bersedia menanggalkan topeng dirinya?
Aku tahu wajahmu dan kaupun tahu wajahku
Topengmu dan topengku saling menatap jahat!
Wajah-wajah dibalik topeng
Topeng-topeng bercengkrama dipanggung hidup
Lalu saling bunuh!
Topengmu dan topengku bergerak terus bergerak
Menarikan kehidupan
Menarikan kematian………….

Sebelum saya menjawab pertanyaan-pertanyaan sahabat saya, kiranya saya perlu menjelaskan, bahwa saya bukan lagi seorang Waska. Saya adalah seorang Semar. Dan siapa bilang saya ini sudah mati ? He……. he…….. he…….. itu kan hanya dalam lakon sandiwara saja. Sungguh saudara! Saya belum mati. Saya belum ingin mati. Saya masih cinta hidup. Kecintaan saya terhadap kehidupan ini begitu luar biasa ! kalau ada yang mendengar kabar bahwa saya telah mati, itu isyu ! jangan percaya ! orang saya masih hidup, dikatakan sudah mati ? bagaimana ini ? lalu dikatakan juga bahwa saya ini, katanya pernah bertemu dengan malaikat Jibril ? bohong itu ! Lha, saya hanya pernah bermimpi ketemu dengan almarhum Mbah saya. Masa Mbah saya dikatan malaikat ? itu mengada-ada……. Itu berlebihan. Jangan-jangan malaikat Jibril nantinya tersinggung dan almarhum Mbah saya juga tersinggung oleh fitnah ini.
Baik, sekarang pertanyaan mana lagi yang belum saya jawab ?
Oh ya ! tentang proyek “Jembatan Surga “. Proyek itu adalah proyek kemanusiaan - religi yang paralel dengan bisnis juga. Tidak apa-apa kan ? halalkan ? proyek itu juga bisa dikatakan sebagai rasa syukur saya kepada Tuhan yang telah memberikan rejeki yang berlimpah. Karena terus terang saja, kehidupan saya sebelumnya tidak seperti sekarang ini. Astaga ! saya jadi teringat kembali ke masa hidup saya dulu. Masa sulit dan pailit……… Tapi maaf………. Sekali lagi saya mohon maaf …….. saya harus segera pergi. Saya harus memimpin rapat para pemegang saham. Saya pikir, saya sudah menjawab semua pertanyaan. Maaf, saya harus segera pergi.

LINK DOWNLOADNYA DISINI :
http://www.mediafire.com/?ln7gfnw306pnbwc

Naskah Monolog RATNA SARUMPAET

MARSINAH MENGGUGAT
Kalau saja dalam kesunyian mencekam yang dirasuki hantu- hantu ini aku dapat merasakan kesunyian yang sebenar-benarnya sunyi. Kalau saja dalam kesunyian ini aku dapat menutup telingaku dari pekik mengerikan, raung dari rasa lapar, derita yang tak habis-habis. Kalau saja sesaat saja aku diberi kesempatan merasakan betapa diriku adalah milikku sendiri....

Apa gerangan kata Ayahku tentang waktu yang seperti ini.... Kejam rasanya seorang diri, diliputi amarah dan rasa benci. Tersekap rasa takut yang tak putus-putus menghimpit..... Ketakutan yang tak bisa diapa-apakan..... Tidak bisa bunuh, atau dilawan.....

Suara-suara itu.... Dia datang lagi.... Seperti derap kaki seribu serigala menggetar bumi....
Mereka datang menghadang kedamaiku..... mereka mengikuti terus..... Bahkan sampai ke liang kubur ini mereka mengikutiku terus....

Kalau betul maut adalah tempat menemu kedamaian..... Kenapa aku masih seperti ini?
Terhimpit ditengah pertarungan-pertarrungan lama.... Kenapa pedih dari luka lamaku masih terasa menggerogoti hati dan perasaanku...... Kenapa amarah dan kecewaku masih seperti kobaran api membakarku ?

Dengan berbagai cara nek Poeirah, nenekku, mengajarkan kepadaku tentang kepasrahan..... Dia mengajarkan kepadaku bagaimana menjadi anak yang menerima dan pasrah...... Pasrah itu yang kemudian menjadi kekuatanku..... Yang membuatku selalu tersenyum menghadapi kepahitan yang bagaimanapun. Kemiskinan keluargaku yang melilit...... Pendidikanku yang harus terputus ditengah jalan.....

Perempuan ini jugalah yang mengajarkan kepadaku betapa hidup membutuhkan kegigihan...... Tapi kegigihan seperti apa yang bisa kuberikan sekarang...... Pada saat mana aku sudah menjadi arwah seperti ini, dan mereka masih mengikutiku terus ?

Sulit mungkin membayangkan bagaimana dulu kemiskinan melilit keluargaku...... Bagaimana setiap pagi dan sore hari aku harus berkeliling menjajakan kue bikinan Nenekku, demi seratus duaratus perak. Aku nyaris tak pernah bermain dengan anak-anak sebayaku. Kebahagiaan masa kecilku hilang...... Tapi aku ikhlas...... Karena dengan uang itu aku bisa menyewa sebuah buku dan membacanya sepuas- puasnya.

LINK DOWNLOADNYA DISINI :
http://www.mediafire.com/?m77ljpsd5zm14oe

Naskah Monolog N. RIANTIARNO

CERMIN
Kau tanamkan bibit di sini. Tumbuh sedikit demi sedikit hingga berbunga, waktu kelopak bunga itu merekah, dia bersuara seperti terompet. Suaranya memekakkan telinga. Dan Sunniii…gemanya! Gemanya melengking! Tak tahan aku untuk tidak berbuat apa-apa. Dan bisik-bisik itu. Bisik-bisik yang memerintahkan aku supaya melakukan niatku, musnahkan! Musnahkan Hancurkan! Hancurkan biar jadi abu sekalian. Dari abu kembali jadi abu, kata bisik-bisik itu dalam telinga.

Kekuatan bumi menarik kakiku dalam-dalam, menyeret dan membakarku dalam inti magma yang paling panas! Aku merungkuk, makin merungkuk, Rasa panas yang terkutuk membakar, memadat dalam dada. Menyiksaku tanpa ampun, hingga hari itu tiba, kau tahu seluruh tubuhku gemetar. Panas dan dingin menjadi satu seperti nerapa. Dan kau tahu, kau tahu, kekuatan aneh itu yang memaksaku untuk jadi babi gila. Menyeruduk ke mana saja nalurinya memerintahkan untuk meyeruduk. Aku menyeruduk. Apa saja yang kulihat, kulihat sebagai musuh. Harus dihancurkan dalam sekejab! Tapi yang kuseruduk rupanya tembok-tembok besi…..Lihat……. dua taringku patah, tak lagi bisa dijadikan senjata. Sebagai perhiasanpun cukup buruk kan? Kalau aku ini tentara, maka aku tentara yang tidak baik. Tidak punya disiplin, kurang taktis, tidak mampu mengontrol emosi serta tidak perduli pada batas-batas dan ukuran.

LINK DOWNLOADNYA DISINI :
http://www.mediafire.com/?qiwjgqyhqsvrk9o

Naskah Monolog N. RIANTIARNO

DUA CINTA
N. Riantiarno
AS
Tidak. Tidak. Makin lama aku semakin yakin, nasibku jauh lebih baik dibanding nasibmu. Lihat seluruh wujud dirimu! Kamu nampak lebih tua. Padahal umur kita sebaya. Aku yakin batinmu menderita. Salah sendiri, kenapa kamu pilih Sis. Apa dia? Siapa? Apa hebatnya? Kaya? Luar biasa? Jenius? Nol besar. Cuma kantung nasi. Banyak sekali kekurangannya. Dia sama dengan kekurangan. Gampang bosan, dan waktu itu, lontang-lantung. Kantungnya selalu kosong. Bahkan dompet pun dia tak punya.
Sis parasit. Benalu bagi keluarganya. Dan aku tidak mau menikah dengan lelaki yang jelas-jelas kasih isyarat tak akan mampu bertanggungjawab. Sekali benalu, sulit diperbaiki. Masih begitu ‘kan dia sekarang? Aku tak percaya Sis sudi mengotori tangan, bekerja banting tulang demi keluarga. Sis bukan tipe seperti itu. Dia priyayi, menak, yang mengharapkan segala sesuatunya sudah tersedia di atas baki emas. Tinggal mengunyah seperti kerbau. Lebih gemar bermalas-malasan, tapi maunya selalu dihormati.
Sis memang ganteng. Arjuna. Rama. Banyak gadis tergila-gila. Mabok kepayang. Lupa diri, tidak peduli, asal bisa selalu dekat. Aku, kamu, Maria, Tuti, Meinar, Dewi, dan masih banyak lagi yang kena jerat kegantengannya. Tapi wajah ‘kan bisa berubah. Sekarang badannya pasti mulai gemuk. Perut buncit, rambut di kepala rontok, menipis, malah mungkin sudah botak dia. Berapa gigi yang copot? Sudah pakai gigi palsu? Jalannya? Kian lamban ‘kan? Pasti berbagai penyakit datang. Darah tinggi, gula, asam urat, rematik, jantung. Entah bagaimana dia di ranjang. Apa masih suka bikin kejutan, dan tiba-tiba menyerang? Atau, sudah tak mampu lagi dia?
(TERTAWA)

Jangan tersinggung. Jangan marah. Cuma bercanda. Kami belum pernah saling menyentuh. Mimpi-mimpi remaja cuma kusimpan dalam benak. Jeratmu ternyata jauh lebih ampuh. Sis menyerah, tak berkutik. Sejak itu dia tak mau lagi menengok gadis-gadis lain. Cuma kamu. Aku akui, itulah hari berkabung bagi kami semua. Hari ketika sumpah serapah meledak dan kamu dibenci banyak gadis. Nasib. Takdir. Pernikahan kalian. Sialan.

Mungkin takdir juga yang mempertemukan kita di sini. Tidak tahu, untuk apa kamu di sini. Tidak tahu juga mengapa aku ke mari. Tapi aku tahu, dulu kalian sering bercintaan di sini. Di bangku ini. Jangan salah sangka, aku tidak pernah mengintip. Cerita itu sudah jadi rahasia umum. Kami sering menggosipkannya dengan hati kesal dan cemburu.

LINK DOWNLOADNYA DISINI :
http://www.mediafire.com/?hf5e62fd79zoqao

Naskah Monolog PUTU WIJAYA

BLOK
Putu Wijaya


TERMENUNG
Aku sebenarnya sedih. Dia lakukan semua itu karena diatidak punya apa-apa lagi. Diaa tidak punya kesempatan. Dia tidak punya bakat. Dia tidak punya ornga yang bisa menolong dia. Semuanya sudah di protoli, dia lakukan semua itu , karena sebenarnya tidak ada yng bisa dia lakukan lagi, kecuali menunjukkan kemaluannya setiap kali dia tidak berdaya.

SEMBUNYI – SEMBUNYI MENOLEH, MENJERIT, DAN MENUTUP MATANYA
Aaaa! Ya Tuhan! Jangan lakukan itu Dedy! Jangan didepan nenek kamu! Kamu kualat! Tdak! Aku tidak lihat semua ini . masak dia mau memotongnya didepan mataku. Jangan Dedy, Jangan! Jangan sekarang, sudah terlambat! Kamu coba saj hidup dengan apa adanya itu! Tidak hanya kamu sendiri, memang ada beberapa orang dapat dua sekaligus. Betul! Jadi komplit. Ya betul, yin dan yang! Ya ! Begitu! Ah aku tidak bisa menjadi semua ini.

IA BERGEGAS KE PINTU, TERKEJUT
Siapa ya? Siapa Ery? Kamu Ery? Sudah terlalu malam begini kamu mau ngapain? Tidak bisa. Minta maaf tidak bisa malam-malam. Kemarin pagi-pagi mestinya. Paling telat sore-sore . malam-malam begini aku sudah tidur. Aku tidak mau dengar orang minta maaf waktu aku sedang tidur. Kamu boleh datang kemari besok pagi, waktu mataku sudagh melek. Kalau aku masih bisa bangun, sebab mimpiku jelek sekali mala mini. Kamu boleh minta maaf kalo kamu sudah siap, supaya aku mampu bilang tidak.sebab orang yang berkhianat pada Ery, tidak usah dimanfaatkan.kalau aku memaafkan pengkhianatan kamu akan jadi kabur. Menyeberang pada musuh dengan alas an apapun, tak berdaya karena cinta, karena terpaksa, karena alpa, karena disantet, karena ditipu, karena apapun alas an kamu, itu tetap pengkhianatan. Dan pengkhianatan tidak boleh lagi dihaluskan dengan kata-kata menyeberang, mendapat pikiran baru, ganti pandangan, penyegaran, tidak bisa! Memangnya pariwisata!itu hanya ulah penafsir-penafsir kehidupan yang sudah sesat. Itu namanya dagang yang Cuma mau ngejar untung. Pengkhianatan kejahatan-kejahatan yang lain,atas nama apapun, mesti tetap kejahatan, agar buku sejarah kita tidak kacau lagi. Sudah waktunya sekarang bertindak tegas. Dan saipa saja nanti juga boleh bertindak begitu kepadaku. Kalau yang aku lakukan ini adalah kekeliruan dan kejahatan. Aku tidak sdi disulap menjadi kebaikan hanya gara-gara aku sudah mati.

LINK DOWNLOADNYA DISINI :
http://www.mediafire.com/?16zb4xehl0w68ey

Kamis, 02 Februari 2012

Naskah Monolog BENNY YOHANES

ARKEOLOGI BEHA
Benny Yohanes (BENJON)

Ini masalahku selalu gagal menebak jenis kelamin agama, tapi aku yakin Tuhan itu satu supaya gampang untuk membunuhnya!

Aku haruslah melacur untuk menikmati tubuh sebab laki-laki tak pernah punya tubuh dan sedekahku adalah kondom-kondom bekas untuk penduduk yang tergusur.

maka kasihanilah laki-laki sebab bila bersetubuh maka seluruh tetek yang dihisapnya adalah puting-puting dari pada kumpulan seluruh dosanya. tapi bila tidak bersetubuh ia akan mati!

Arkeologi Beha hanyalah sebuah kisah dan sebuah kisah adalah cara membahasakan kesepian yang tak berjembatan dan tak ada yang lebih buruk dari pada kisah yang masuk akal.

sebuah beha adalah gerbang untuk membuka neraka yang riang di tenggel rumahmu.

LINK DOWNLOADNYA DISINI :
http://www.mediafire.com/?blbduokcxkx9aa0