Sajak Rindu ke_7
Sayang,
Mendung semakin menebal
Setebal rinduku sederas arus
Dan sepertinya gerimis akan segera turun, serta gigil hatiku akan menemuimu dipenghujung subuh
Sembari menyuguhkan sajak rindu dimalam ketujuh
Sayang,
Mari heningkan hati
Meminta musim penghujan akan segara tiba
Karena setidaknya kau tahu rinduku selebat hujan sepanjang perjalanan musim
Gelegar Guntur itu
: rinduku bertalu
Pmk 18 sept 2011
KAU:
Dimataku kau bukan apapun
Bahkan kesejukan
Pun bara api pada tungku ibu dimasa lalu
;melainkan sesederhana mimpiku selama ini
Pmk 15 09 2011
REKAH
Segala anganku tak ubahnya kepingan asa dan sepotong kenangan saat kemarau menjelang
Lantaran slau auramu menelusup hingga celah kesadaranku
Hanya engkau yang mampu menjadikan titik itu menjadi garis terpanjang dalam hidupku
Bahkan jarak terjauh yang kau tunjuk, tampak jelas di hening matamu
_Sayu
Pmk 14 09 2011
SKETSA
Aku melihat biru telaga dikedalaman jernih retinamu
Mengajakku mengeja setiap helai aksara yang tertata serupa puisi
Ya,
Puisi rindu tanpa diksi
Akh,
Sebanarnya baitbait ini hanya pengatar saja bagi suatau yang yanga tak kau tahu adanya
Pada malam yang belm mampu terlampaui
Pmk 15 09 2011
SHIDDIQI merupakan ketua umum teater fataria 2011-2012 yang lahir di Sumenep sampai sekarang tetap aktif menulis karya sastra termasuk : Puisi, Naskah, Cerpen Dll.
Minggu, 12 Februari 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar